Oleh :
Tatiek Kancaniati
Daun Jati Belanda JATI BELANDA (West Indian Elm / Guazuma ulmifolia) Mengurangi
Penyerapan dan Akumulasi Lemak dalam Tubuh , Membantu Menurunkan Berat Badan
serta Menurunkan Kolesterol.
Setiap wanita
khususnya mendambakan tubuh ideal, namun pada kenyataanya menjaga kesetabilan
berat tubuh tak semudah niat dan perlu perjuangan yang disiplin untuk
mewujudkanya. Berikut ada cara cerdas, mudah dan murah untuk mewujudkan dambaan
tadi. Yup..konsumsi rutin Daun Jati belanda adalah salah satunya.
Sejak zaman dulu
masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau Jawa, telah mengenal dan
memakai air rebusan daun jati belanda sebagai bahan baku jamu pelangsing tubuh,
biasa disebut galian singset (bahasa Jawa). Pengalaman sekaligus bukti empiris
inilah yang “ditangkap” perusahaan jamu, sehingga saat ini hampir semua jamu
pelangsing selalu mengambil khasiat daun jati belanda.
Proses Lemak tubuh
diperoleh melalui dua cara yaitu sintesis di dalam tubuh dan melalui makanan
yang kita konsumsi setiap hari. Dalam keadaan normal, tubuh hanya memerlukan
lemak dalam jumlah tertentu. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak,
akan menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh yang disebut dengan obesitas.
Penyebab obesitas
memang sebagian besar disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat terutama
terkait makanan yang dikonsumsi disamping penyebab lain yang kecil antara lain
lingkungan, keturunan, alcohol dan kurangnya aktivitas fisik.
Sutiyah peracik obat-obatan
herbal dari Kebun Sari Sehat Tegalwaru, menjelaskan bahwa untuk menjadikan
ramuan dapat dilakukan dengan mengeringkan daunnya. Selanjutnya digiling untuk
dibuat serbuk.
“Setelah menjadi
serbuk, ambil 20 gram, lalu seduh dengan air panas. Saring dan minum dua kali
sehari. Namun, mereka yang bermasalah dengan ginjal jangan meminum ramuan ini
dengan ampasnya, jadi setelah di seduh dengan air panas dibiarkan terlebih
dahulu agar serbuknya mengendap,” katanya.
Banyak penelitian
membuktikan bahwa daun jati bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Belakangan
daun jati belanda dipercaya memiliki manfaat lebih dari itu, yakni berpotensi
untuk dikembangkan sebagai herba pengontrol kolesterol.
Hasil penelitian
yang di lakukan oleh Yosie Andriani H.S. di Laboratorium Biokimia Institut
Pertanian Bogor pernah melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh daun jati
belanda (dalam bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid)
terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL/high density lipoprotein).
Penelitian
menggunakan kelinci sebagai hewan percobaan pada empat kelompok perlakuan.
Masing-masing kelompok terdiri atas lima ekor.
Ternyata pemberian
ekstrak daun jati belanda (dalam tiga bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan
fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap kadar lipid darah (TPC,
trigliserida, LDL, dan HDL). Kadar TPC, LDL, dan trigliserida pada perlakuan
kontrol (tanpa pemberian daun jati) terlihat sangat tinggi (berbeda nyata)
dibandingkan dengan kadar TPC, LDL, dan trigliserida yang diberi perlakuan daun
jati.
Fakta ini menunjukkan adanya penurunan kadar
TPC, LDL, dan trigliserida akibat pemberian daun jati belanda. Persentase
penurunan kadar TPC tertinggi terjadi dalam pemberian daun jati belanda pada
perlakuan ekstrak etanol (62 persen), diikuti perlakuan ekstrak air (55
persen), dan fraksi aktif steroid (36 persen).
Naikkan HDL Pemberian ekstrak daun jati
belanda juga berdampak pada peningkatan HDL. HDL dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam sel dengan cara mengambil kelebihan kolesterol dari jaringan
untuk kemudian diproses di hati lalu dibuang bersama cairan empedu.
Fakta khasiat daun jati belanda ini beberapa
tahun terakhir ditanggapi oleh para pengusaha jamu salah satunya di Sari Sehat
Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru dengan mengembangkan produk berbahan baku daun
jati belanda. Tak heran, banyak tersedia produk olahan fitofarmaka berbahan
dasar herba ini, seperti dalam bentuk serbuk dalam kapsul maupun seduhan,
layaknya teh.
Khasiat dan Mekanisme Kerja Jati Belanda
Jati belanda bekerja dengan cara melapisi
dinding usus halus sehingga ketika makanan melewati usus halus, lemak yang
terkandung di dalamnya tidak dapat diserap oleh permukaan usus. Hal ini akan
mengurangi penimbunan lemak tubuh. Ketika kita beraktivitas atau berolahraga,
lemak yang telah ada di dalam tubuh akan dirombak menjadi energi untuk memenuhi
kebutuhan kita sehingga lemak tubuh kita akan berkurang dan berat badan kita
menjadi ideal.
Selain berfungsi sebagai penurun berat badan
tubuh dengan mekanisme fat blocker, jati belanda juga memiliki banyak khasiat
lain yang bermanfaat, antara lain :
1. Mengurangi
kadar gula dalam darah (antihiperglikemia)
2. Menurunkan
kolesterol (antihiperlipidemia)
3. Memiliki
aktivitas antioksidan dengan menghambat lipid peroksida dan radikal hidroksil
4. Memiliki
aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan)
5. Dapat
digunakan sebagai terapi pendamping pada gangguan kardiovaskuler dan dapat
menurunkan tekanan darah tinggi
Selain daunnya, bagian lain dari pohon jati
belanda yang berkhasiat obat adalah kulit, buah, dan bijinya. Bagian dalam
kulitnya biasa dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit cacing, bengkak
kaki atau kaki gajah.
Buahnya digunakan sebagai obat batuk rejan.
Rebusan bijinya yang sudah dibakar seperti kopi dapat diminum sebagai obat
sembelit. Namun, tetap perlu kehati-hatian dalam menggunakan daun dan biji jati
belanda sebagai obat. Pasalnya, bila terlalu berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan usus. Karena itu, selain bagian daunnya, pemanfaatan bagian lain jati
belanda saat ini relatif jarang dan memang belum ada uji toksiknya.
Jika Anda tertarik untuk menaman jati belanda,
sebenarnya relatif mudah. Tanaman ini tidak butuh air banyak dan tak memerlukan
perawatan khusus.
Cukup penyajian dan meramu daun jati belanda
relatif mudah. Daun yang sudah dikeringkan cukup diseduh dengan air panas,
seperti halnya membuat teh. Sering juga daun ini dibuat ekstrak atau serbuk.
Berikut beberapa contoh ramuan:
1. Peluruh kolesterol
Ambil beberapa lembar daun jati belanda kering.
Seduh dengan air panas secukupnya, seperti membuat teh. Saring sebelum diminum.
Agar tidak hambar, tambahkan satu sendok madu atau gula batu.
2. Pereda Diare
Daun jati belanda kering digiling untuk
dijadikan serbuk. Ambil 20 gr serbuk ini dan seduh dengan air panas. Kemudian
saring dan minum dua kali sehari. Jika suka, bisa dicampur kencur dan madu
secukupnya.
Catatan: Orang yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya
minum air putih yang banyak setelah minum ramuan ini
3. Pelangsing
Ambil tujuh lembar daun jati belanda segar
lalu cuci bersih. Tambahkan sepotong rimpang bangle, temulawak, atau kunir
putih. Rebus dengan satu setengah gelas air bersih sampai tersisa satu gelas.
Setelah dingin, saring dan minum.
Khasiat yang sangat mencerahkan bukan, apalagi
jika kita ingin menjadikan bisnis tentu sangat prospek karena betapa banyak
perempuan pasca menikah atau melahirkan mendapatkan masalah pada obesitas ini.
Oya Bagi yang memiliki sakit magh disarankan meramunya baiknya bersamaan dengan
temulawak atau kunir putih guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama
mengonsumsi ramuan ini, tetaplah minum banyak air putih. Luar biasa bukan
khasiatnya, kini kita bisa katan good bye pada lemak dan obesitas ^_^, mari
hidup sehat dan seimbang (TK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar