Oleh
: Tatiek Kancaniati
Social
Entreprenuer Leader
Jamur tiram atau
dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. Merupakan salahsatu jamur konsumsi
yang bernilai tingi. Di alam liar, jamur tiram merupakan tumbuhan saprofit yang
hidup dikayu-kayulunak dan memperoleh bahan makanan dengan memanfaatkan
sisa-sisa bahanorganik. Jamur tiram termasuk termasuk tumbuhan yang tidak
berklorofil (tidakmemliliki zat hijau daun) sehingga tidak bisa mengolah bahan
makanan sendiri.
Untukmemenuhi
kebutuhan hidup, jamur tiram sangat tergantung pada bahan organik yangdiserap
untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi utama yangdibutuhkan
jamur tiram adalah sumber karbon yang dapat disediakan melalui berbagaisumber
seperti sebuk kayu gergajian dan berbagai limbah organik lain.
Pertumbuhan jamur
tiram sangat tergantung pada faktor fisik seperti suhu,kelembaban, cahaya, pH
media tanam, dan aerasi, udara jamur tiram dapatmenghasilkan tubuh buah secara
optimum pada rentang suhu 26-28 °C, sedangkanpertumbuhan miselium pada suhu
28-30° C, kelembaban udara 80-90% dan pH mediatanam yang agak masam antara 5-6.
Aerasi merupakan hal penting bagi pertukaranudara lingkungan tumbuh jamur yaitu
engab mempertahankan perdediaan Oksigen(O2) dan membuang karbon dioksida (CO2),
cahaya matahariyang dibutuhkan untukpertumbuhan jamur sangat sedikit berkisar
antara 50-300 lux atau masih terbacanyahuruf dikoran dalam jarak sedepa.
Beberapa jenis
jamur yang telah dikenal petani Indonesia seperti Jamurmerang, jamur kuping,
jamur shitake, jamur tiram, jamur merang dan jamur lingzhimempunyai nilai
ekonomi yang tinggi untuk dikembangnkan karena cara budidayarelatif mudah,tidak
memerlukan lahan yang luas, prospeknya menjanjikan. Sebagai bahan pangan jamur
menjadi salah satu sumber protein seperti thiamine2, (vitamin B1), riboflavin
(vitamin B2), niasin, biotin dan vitmin C serta mineral.
Sebagai bahan
fungsional jamur mengandung bahan aktif yang terdiri dari senyawapolisakarida
(glikan), triterpen, nukleotida, monitol, alkoloid dan lain-lain yangbermanfaat
untuk kesehatan tubuh. Menurut Crisan dan Sands (1978) rata-ratakandungan
protein (% berat kering) dari jamur kuping adalah 4-9%, jamur kancing24-44%,
jamur shitake 10-17%, jamur tiram 10-30%, jamur merang 21-30%. Dayacerna tubuh
terhadap protein yang dikandung jamur pun sangat tinggi berkisar antara71-90%.
Selain mengandung
kandungan senyawa yang penting bagi tubuh jamur jugatelah memerankan peranan
penting dalam upaya pengobatan masyarakat sejakberabad-abad yang lampau.
Seorang ahli fisika dari dinasti Ming, Wu Shui, dalamabad ke-15 telah
melaporkan manfaat obat dari jamur shitake. Dilaporkan bahwajamur ini dapat
meningkatkan fitalitas dan energi, meningkatkan seksualitas dan mencegah
penuaan. Akhir-akhir ini produk kesehatan dari ekstrak jamurlingzhi murni dalam
bentu tablet maupun kapsul dengan nama Reishi di Amerika danDaxen di Malaysia
dan Indonesia telah menjadi primadona yang dapatmenyembuhkan banyak penyakit
terutama kanker dan penyakit gula.Secara umum manfaat jamur Bagi pengobatan dan
penyembuhan.
Berdasarkan media
tumbuhnya jamur dapat dapat dikatagorikan menjadi jamur dengan media kayu
(tubuh kayu) dan jamur dengan media campuran. Untuk jamurmerang banyak
berkembang didaerah dataran rendah teruatama di daerah persawahan.
Pada saat ini
Kabupate Kerawang, Jawa Barat dikenal sebagai sentra jamur merang.Sedangkan
jamur dengan media yang berasal dari serbuk kayu antara lain jamurkuping, jamur
tiram putih, jaur tiram abu-abu, jamur shitake. Jamur jenis ini banyakdikembangkan
didaerah dataran tinggi seperti propinsi Jawa Barat (KabuaptenBandung, Garut,
dan Bogor), Propinsi Jawa Tengah (Kabupaten Wonosobo,Kab.Magelang, Kab. Solo),
Propinsi DIY (Kabupaten Sleman), Propinsi Bali (Kab.Badung) dan Propinsi Jawa Timur
(Kota Batu).
Kondisi disetiap
lokasi sangat berbeda tergantung kebiasaan petani setempat.Namun demikian yang
paling penting adalah diperlukannya penguasaan teknik danmetode produksi
terutama dalam pengaturan iklim mikro di dalam rumah jamur(kubung).
SYARAT TUMBUH
Syarat lingkungan
yang dibutuhkan pertumbuhan dan perkembangan jamurtiram antara lain ;
1. Air
Kandungan air dalam
substrak berkisar 60-65%. Apabila kondisi kering maka pertumbuhan akan
terganggu atau berhenti begitupula sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi
maka miselium akan membusukdan mati. Penyemprotan air dalam ruangan dapat
dilakukan untuk mengatur suhu dankelembaban.
2. Suhu
Suhu inkubasi atau
saat jamur tiram membentuk miselium dipertahankan antara60-70%. Suhu pada
pembentukan tubuh buah berkisar antara 16 – 22 º C.
3. Kelembaban
Kelembaban udara
selama masa pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-70%. Kelembaban udara
pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan antara 80-90%.
4. Cahaya
Pertumbuhan jamur
sangat peka terhadap cahaya matahari secara langsung. Cahaya tidak langsung
(cahaya pantul biasa ± 50-15000 lux) bermanfaat dalamperangsangan awal
terbentuknya tubuh buah.Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan cahaya, Intensitas
cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Namur sekitar 200 lux(10%)
5. Aerasi
Dua komponen
penting dalam udara yang berpengaruh pada pertumbuhan jamur. yaitu oksigen (O2)
dan karbondioksida (CO2). Oksigen merupakan unsur pentingdalam respirasi sel.
Sumber energi dalam sel dioksida menjadi karbondioksida.
Konsentrasi karbondioksida (CO2) yang terlalu
banyak dalam kumbungmenyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal. Di dalam
kumbung jamurkonsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari 0,02%.
6. Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman media tanam mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembanganjamur tiram putih. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah akanmempengaruhi penyerapan air dan hara, bahkan kemungkinan akan tumbuh
jamurlain yang akan menganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri, pH
optimumpada media tanam berkisar 6-7.
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
A.Pembuatan Kubung
Kubung adalah bangunan tempat menyimpan bag
log sebagai mediatumbuhnya jamur tiram yang terbuat dari bilik bambu atau
tembok permanen.Didalamnya tersusun rak-rak tempat media tumbuh/log jamur
tiram. Ukuran kubungbervariasi tergantung dari luas lahan yang dimiliki.
Tujuannya untuk menyimpan baglog sesuai dengan persyaratan tumbuh yang
dikehendaki jamur tersebut. Bag logadalah kantong plastik transparan berisi
campuran mediajamur. Rak dalam kubungdisusun sedemikian rupa sehingga
memudahkan dalam pemeliharan dan sirkulasiudara terjaga. Umumnya jark antara
rak ± 75 cm. Jarak didalam rak 60 cm (4 – 5 baglog), lebar rak 50 cm, tingi rak
maksimal 3 m, panjang disesuaikan dengan kondisiruangan. Bag log dapat disusun
secara vertikal cocok untuk daerah lebih kering.
Sedangkan penyusunan secara horizontal untuk
daerah dengan kelembaban tinggi.Antara rak pertama berjarak 20 cm.Bahan-bahan
yang diperlukan untuk membuat kubung berupa tiangkaso/bambu, rak-rak, bilik
untuk dinding dan atap berupa genteng, asbes atau rumbia. Jumlah dan tinggi rak
tergantung pada tinggi ruang pemeliharaan dan jumlah baglogyang akan
dipelihara.
B. Peralatan Dalam Pembuatan Baglog
a. Alat Sterilisasi, bisa berupa drum,
autoclave maupun boiler (steril bak) lengkapdengan kompor.
b. Alat Pengadukan, ayakan, cangkul, sekop,
ember, selang.
c. Alat inokulasi, lampu bunsen, masker, jas
lab, spatula/pinset, alkohol/spritus, hand
Sprayer
d. Alat angkot, keranjang
e. Alat penyiraman
f. Alat Panen
C.Pembuatan Media Tanam
1. Pengayakan
Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau
menyaring serbuk kayu gergajiyang bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan
serbuk kayu gergaji yang halus danseragam. Tujuannya untuk mendapatkan media
tanam yang memiliki kepadatantertentu tanpa merusak kantong plastik ( bag log)
dan mendapatkan tingkatpertumbuhan miselia yang merata.
Gambar 1. Pengayakan serbuk gergaji.
2. Pencampuran
Pencampuran serbuk kayu gergaji dengan dedak,
kapur dan gips sesuaitakaran untuk mendapatkan komposisi media yang merata.
Tujuannya menyediakansumber hara/nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan
perkemangan jamur tiramsampai siap dipanen. Media untuk pertumbuhan jamur tiram
sebaiknya dibuatmenyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam. Prosedur
pelaksanaanyaanatara lain ;
>Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam
>Dedak 15 kg sebagai sumber makanan
tambahan bagi pertumbuhan jamur
>Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan
pH 6-7 media tanam sehinggamemperlancar proses pertumbuhan jamur
>Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur
dengan bekatul, kapur dan gips.
Campuran bahan diaduk merata dan ditambahkan
air bersih hingga mencapaikadar air 60-65%, dapat ditandai bila dikepal hanya
mengeluarkan satu tetes airdan bila dibuka gumpalan serbuk kayu tidak serta
merta pecah. Bahan yang telahdicampur bisa dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7 hari
atau langsung dikantongi.
Gambar. Pencampuran bahan untuk media jamur.
3. Pemeraman
Kegiatan menimbun campuran serbuk gergaji
kemudia menutupnya secararapat denganmenggunakan plastik selama 1 malam.
Tujuannya menguraikansenyawa-senayawa kompleks dengan bantuan mikroba agar
diperoleh senyawa-senyawakompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh
senyawa-senyawa yanglebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur
dan memungkinkanpertumbuhan jamur yang lebih baik.
4. Pengisian Media ke Kantung Palstik (Bag
log)
Kegiatan memasukan campuran media ke dalam
plastik polipropile (PP)dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat
tumbuh maksimal danmenghasilkan panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media
tanam bagi bibitjamur.
Gambar. Pengisian media kedalam kantong
plastik ( bag log)
Prosedur pelaksanaan pengisian media kekantong
plastik (bag log) antara lain ;Campuran serbuk gergaji yang sudah dikompos
dimasukan kedalam kantong plastikukuran 18x30, 20x30, 23 x 35 tergantung
selera.Padatkan campuran dengan menggunakan botol atau alat lain. Ujung plastik
disatukan dan dipasang cincin dari potongan paralon/bambu pada bagianleher
plastik sehingga bungkusan akan menyerupai botol
5. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan
untuk menonaktifkan mikroba,baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat
menganggu pertumbuhan jamuryang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang
steril bebas dari mikrobadan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi
dilakukan pada suhu 70° C selama 5 –8 jam, sedangkan sterilisasi autoclave
membutuhkan waktu selama 4 jam, padasuhu121°C, dengan tekanan 1 atm.
Gambar. Sterilisasi media jamur.
6. Pendinginan
Proses pendinginan merupakan suatu upaya menurunan
suhu media tanamsetelah disterilkan agar bibit yang akan dimasukkan ke dalam
bag log tidak mati.Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam sebelum dinokulasi.
Temperatur yangdiinginkanadalah 30 - 35°C.
Prosedur pelaksanaannya antara lain :Keluarkan
bag log dari drum yang sudah disterilisasikan, Diamkan dialam ruangan sebelum
dilakukan inokulasi (pemberian bibit), Pendinginan dilakukan hingga temperatur
mencapai 30 -35°C
Gambar. Pendinginan media
7. Inokulasi Bibit (Penanaman Bibit)
Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah
kecil miselia jamur dari biakaninduk kedalam media tanaman yang telah
disediakan. Tujuannya adalahmenumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga
menghasilkan jamur yang siappanen.
Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit antara
lain ;
>Petugas yang akan menginokulasi bibit
harus bersih, mencuci tangan denganalkohol, dan menggunakan pakaian bersih.
>Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70%
dan dibakar.
>Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit
lubang pada media tanam denganmenggunakan kayu yang steril yang diruncingkan.
>Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia)
± 1 (satu) sendok teh dan letakkan kedalam bag log setelah itu sedikit ditekan.
>Selanjutnya media yang telah diisi bibit
ditutup dengan kapas kembali.
>Media baglog yang telah dinokulasi dibuat
hingga 22 - 28º C untk mempercepatpertumbuhanmiselium.
8. Inkubasi
Inkubasi adalah menyimpan atau menempatkaqn
media tanam yang telahdiinokulasi pada kondisi ruang tertentu agar miselia
jamur tumbuh. Tujuanya adalahuntuk mendapatkan pertumbuhan miselia.
>Suhu ruang pertumbuhan miselia jamur
antara 28–30 ºC utk mempercepatpertumbuhan miselium
>Media baglog yg telah dinokulasi dipindahkan
dalam ruang inkubasi
>Inkubasi dilakukan hingga seluruh permukaan
media tumbuh dalam baglogberwarna putih merata setelah 20-30 hari.
>Tutup kubung serapat mungkin sehingga
cahaya matahari minimal, kendalikansuhu ruang kubung mencapai 25 – 33oC.
9. Pemindahan ke Tempat Budidaya
>Baglog yang telah putih ditumbuhi miselium
dipindahkan ke kumbung budidaya
>Baglog yang miseliumnya sudah putih dan
ada penebalan dibuka cincin bambunya agar jamur bisa tumbuh.
Gambar 6. Pemindahan ke Tempat Budidaya
10. Perawatan
>Baglog yang telah dibuka cincin dirawat
dengan melakukan penyiraman secarakabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead
jamur
>Hal yang terpenting harus diperhatikan
dalam kumbung adalah menjaga suhu dankelembaban yang dibutuhkan jamur
>Apabila kelembaban kurang, pinhead mati
dan jika terlkalu lembab jamurmenjadi basah
11. Pemanenan
Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen
adalah ;
>Tudung belum keriting
>Warna belum pudar
>Spora belum dilepaskan
>Tekstur masih kokoh dan lentur
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemanenan adalah: Panen dilakukan dengan mencabut, Tanpa menyisakan bagian
jamur, Bersih dan tidak berceceran
Gambar. Jamur tiram yang siap dipanen
Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead,
ukuran jamur cukup dan jamurtidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi
harga dipasar. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang
masih menempelpada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit. Jamur yang
telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong plastikukuran 3 kg, 5
kg, 10 kg dan siap dipasarkan.
12. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan
atau pengkabutan denganmenggunakan air bersih
yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur,tujuan untuk menjaga kelembaban
kubung.
13. Pengendalian hama dan penyakit
Umumnya hama dan penyakit utama pada jamur
tiram adalah tikus, dapatdikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas
bangunan kubung agartidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sering
dilakukan pengecekankubung untuk mengusir tikus.
14. Pengaturan Suhu Ruangan
Membuka dan menutup pintu dan jendela
(ventilasi) kubung dan untukmengatur suhu dan kelembaban agar sesuai dengan
kebutuhan yang ditentukan.Tujuanya untuk mendapatkan pertumbuhan jamaur yang
optimal. Agar pertumbuhanjamur optimal diperlukan suhu ruangan dalam kubung 28 -
30°C dan kelembabansebesar 50 -60% pada saat inkubasi. Sedangkan suhu pada
pembentukan tubuh buahsampai panen berkisar antara 22 -28 °C dengan kelembaban
90 – 95%. Apabilakelembaban kurang, maka substrat tanaman akan mengering.
15. Penanganan Pasca Panen
Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah
dalam bentuk segar sehinggamempunyai kelemahan tidak tahan lama disimpan. Dijual
dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan restauran. Diolah menjadi makanan
yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentukpepes jamur, sate jamur,
sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapistepung, kripik jamur, abon
jamur, pangsit jamur, dll.
14. Estimasi Modal dan keuntungan : ...
Demikian sekilas tentang tekhnik budidaya
jamur , pada prakteknya sebenarya caranya sangat sederhana dan tidak
membutuhkan waktu yang terlalu intens, Usaha ini bisa menjadi sambilan dan
investasi higga 3 bulan masa budidayanya. Selamat mencoba ya ^_^ (TK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar