Kamis, 20 Maret 2014

Jamur Tiram Konsumsi Bernilai Tinggi

Oleh : Tatiek Kancaniati
Social Entreprenuer Leader
Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. Merupakan salahsatu jamur konsumsi yang bernilai tingi. Di alam liar, jamur tiram merupakan tumbuhan saprofit yang hidup dikayu-kayulunak dan memperoleh bahan makanan dengan memanfaatkan sisa-sisa bahanorganik. Jamur tiram termasuk termasuk tumbuhan yang tidak berklorofil (tidakmemliliki zat hijau daun) sehingga tidak bisa mengolah bahan makanan sendiri.
Untukmemenuhi kebutuhan hidup, jamur tiram sangat tergantung pada bahan organik yangdiserap untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi utama yangdibutuhkan jamur tiram adalah sumber karbon yang dapat disediakan melalui berbagaisumber seperti sebuk kayu gergajian dan berbagai limbah organik lain.
Pertumbuhan jamur tiram sangat tergantung pada faktor fisik seperti suhu,kelembaban, cahaya, pH media tanam, dan aerasi, udara jamur tiram dapatmenghasilkan tubuh buah secara optimum pada rentang suhu 26-28 °C, sedangkanpertumbuhan miselium pada suhu 28-30° C, kelembaban udara 80-90% dan pH mediatanam yang agak masam antara 5-6. Aerasi merupakan hal penting bagi pertukaranudara lingkungan tumbuh jamur yaitu engab mempertahankan perdediaan Oksigen(O2) dan membuang karbon dioksida (CO2), cahaya matahariyang dibutuhkan untukpertumbuhan jamur sangat sedikit berkisar antara 50-300 lux atau masih terbacanyahuruf dikoran dalam jarak sedepa.
Beberapa jenis jamur yang telah dikenal petani Indonesia seperti Jamurmerang, jamur kuping, jamur shitake, jamur tiram, jamur merang dan jamur lingzhimempunyai nilai ekonomi yang tinggi untuk dikembangnkan karena cara budidayarelatif mudah,tidak memerlukan lahan yang luas, prospeknya menjanjikan. Sebagai bahan pangan jamur menjadi salah satu sumber protein seperti thiamine2, (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin, biotin dan vitmin C serta mineral.
Sebagai bahan fungsional jamur mengandung bahan aktif yang terdiri dari senyawapolisakarida (glikan), triterpen, nukleotida, monitol, alkoloid dan lain-lain yangbermanfaat untuk kesehatan tubuh. Menurut Crisan dan Sands (1978) rata-ratakandungan protein (% berat kering) dari jamur kuping adalah 4-9%, jamur kancing24-44%, jamur shitake 10-17%, jamur tiram 10-30%, jamur merang 21-30%. Dayacerna tubuh terhadap protein yang dikandung jamur pun sangat tinggi berkisar antara71-90%.
Selain mengandung kandungan senyawa yang penting bagi tubuh jamur jugatelah memerankan peranan penting dalam upaya pengobatan masyarakat sejakberabad-abad yang lampau. Seorang ahli fisika dari dinasti Ming, Wu Shui, dalamabad ke-15 telah melaporkan manfaat obat dari jamur shitake. Dilaporkan bahwajamur ini dapat meningkatkan fitalitas dan energi, meningkatkan seksualitas dan mencegah penuaan. Akhir-akhir ini produk kesehatan dari ekstrak jamurlingzhi murni dalam bentu tablet maupun kapsul dengan nama Reishi di Amerika danDaxen di Malaysia dan Indonesia telah menjadi primadona yang dapatmenyembuhkan banyak penyakit terutama kanker dan penyakit gula.Secara umum manfaat jamur Bagi pengobatan dan penyembuhan.
Berdasarkan media tumbuhnya jamur dapat dapat dikatagorikan menjadi jamur dengan media kayu (tubuh kayu) dan jamur dengan media campuran. Untuk jamurmerang banyak berkembang didaerah dataran rendah teruatama di daerah persawahan.
Pada saat ini Kabupate Kerawang, Jawa Barat dikenal sebagai sentra jamur merang.Sedangkan jamur dengan media yang berasal dari serbuk kayu antara lain jamurkuping, jamur tiram putih, jaur tiram abu-abu, jamur shitake. Jamur jenis ini banyakdikembangkan didaerah dataran tinggi seperti propinsi Jawa Barat (KabuaptenBandung, Garut, dan Bogor), Propinsi Jawa Tengah (Kabupaten Wonosobo,Kab.Magelang, Kab. Solo), Propinsi DIY (Kabupaten Sleman), Propinsi Bali (Kab.Badung) dan Propinsi Jawa Timur (Kota Batu).
Kondisi disetiap lokasi sangat berbeda tergantung kebiasaan petani setempat.Namun demikian yang paling penting adalah diperlukannya penguasaan teknik danmetode produksi terutama dalam pengaturan iklim mikro di dalam rumah jamur(kubung).
SYARAT TUMBUH
Syarat lingkungan yang dibutuhkan pertumbuhan dan perkembangan jamurtiram antara lain ;
1. Air
Kandungan air dalam substrak berkisar 60-65%. Apabila kondisi kering maka pertumbuhan akan terganggu atau berhenti begitupula sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi maka miselium akan membusukdan mati. Penyemprotan air dalam ruangan dapat dilakukan untuk mengatur suhu dankelembaban.
2. Suhu
Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk miselium dipertahankan antara60-70%. Suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar antara 16 – 22 º C.
3. Kelembaban
Kelembaban udara selama masa pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-70%. Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan antara 80-90%.
4. Cahaya
Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap cahaya matahari secara langsung. Cahaya tidak langsung (cahaya pantul biasa ± 50-15000 lux) bermanfaat dalamperangsangan awal terbentuknya tubuh buah.Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan cahaya, Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Namur sekitar 200 lux(10%)
5. Aerasi
Dua komponen penting dalam udara yang berpengaruh pada pertumbuhan jamur. yaitu oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Oksigen merupakan unsur pentingdalam respirasi sel. Sumber energi dalam sel dioksida menjadi karbondioksida.
Konsentrasi karbondioksida (CO2) yang terlalu banyak dalam kumbungmenyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal. Di dalam kumbung jamurkonsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari 0,02%.
6. Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanganjamur tiram putih. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akanmempengaruhi penyerapan air dan hara, bahkan kemungkinan akan tumbuh jamurlain yang akan menganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri, pH optimumpada media tanam berkisar 6-7.
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
A.Pembuatan Kubung
Kubung adalah bangunan tempat menyimpan bag log sebagai mediatumbuhnya jamur tiram yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen.Didalamnya tersusun rak-rak tempat media tumbuh/log jamur tiram. Ukuran kubungbervariasi tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Tujuannya untuk menyimpan baglog sesuai dengan persyaratan tumbuh yang dikehendaki jamur tersebut. Bag logadalah kantong plastik transparan berisi campuran mediajamur. Rak dalam kubungdisusun sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemeliharan dan sirkulasiudara terjaga. Umumnya jark antara rak ± 75 cm. Jarak didalam rak 60 cm (4 – 5 baglog), lebar rak 50 cm, tingi rak maksimal 3 m, panjang disesuaikan dengan kondisiruangan. Bag log dapat disusun secara vertikal cocok untuk daerah lebih kering.
Sedangkan penyusunan secara horizontal untuk daerah dengan kelembaban tinggi.Antara rak pertama berjarak 20 cm.Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kubung berupa tiangkaso/bambu, rak-rak, bilik untuk dinding dan atap berupa genteng, asbes atau rumbia. Jumlah dan tinggi rak tergantung pada tinggi ruang pemeliharaan dan jumlah baglogyang akan dipelihara.
B. Peralatan Dalam Pembuatan Baglog
a. Alat Sterilisasi, bisa berupa drum, autoclave maupun boiler (steril bak) lengkapdengan kompor.
b. Alat Pengadukan, ayakan, cangkul, sekop, ember, selang.
c. Alat inokulasi, lampu bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/spritus, hand
Sprayer
d. Alat angkot, keranjang
e. Alat penyiraman
f. Alat Panen
C.Pembuatan Media Tanam
1. Pengayakan
Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergajiyang bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus danseragam. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam yang memiliki kepadatantertentu tanpa merusak kantong plastik ( bag log) dan mendapatkan tingkatpertumbuhan miselia yang merata.
Gambar 1. Pengayakan serbuk gergaji.
2. Pencampuran
Pencampuran serbuk kayu gergaji dengan dedak, kapur dan gips sesuaitakaran untuk mendapatkan komposisi media yang merata. Tujuannya menyediakansumber hara/nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkemangan jamur tiramsampai siap dipanen. Media untuk pertumbuhan jamur tiram sebaiknya dibuatmenyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam. Prosedur pelaksanaanyaanatara lain ;
>Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam
>Dedak 15 kg sebagai sumber makanan tambahan bagi pertumbuhan jamur
>Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan pH 6-7 media tanam sehinggamemperlancar proses pertumbuhan jamur
>Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur dengan bekatul, kapur dan gips.
Campuran bahan diaduk merata dan ditambahkan air bersih hingga mencapaikadar air 60-65%, dapat ditandai bila dikepal hanya mengeluarkan satu tetes airdan bila dibuka gumpalan serbuk kayu tidak serta merta pecah. Bahan yang telahdicampur bisa dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7 hari atau langsung dikantongi.
Gambar. Pencampuran bahan untuk media jamur.
3. Pemeraman
Kegiatan menimbun campuran serbuk gergaji kemudia menutupnya secararapat denganmenggunakan plastik selama 1 malam. Tujuannya menguraikansenyawa-senayawa kompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawa-senyawakompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawa-senyawa yanglebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur dan memungkinkanpertumbuhan jamur yang lebih baik.
4. Pengisian Media ke Kantung Palstik (Bag log)
Kegiatan memasukan campuran media ke dalam plastik polipropile (PP)dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal danmenghasilkan panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media tanam bagi bibitjamur.
Gambar. Pengisian media kedalam kantong plastik ( bag log)
Prosedur pelaksanaan pengisian media kekantong plastik (bag log) antara lain ;Campuran serbuk gergaji yang sudah dikompos dimasukan kedalam kantong plastikukuran 18x30, 20x30, 23 x 35 tergantung selera.Padatkan campuran dengan menggunakan botol atau alat lain. Ujung plastik disatukan dan dipasang cincin dari potongan paralon/bambu pada bagianleher plastik sehingga bungkusan akan menyerupai botol
5. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba,baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamuryang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikrobadan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan pada suhu 70° C selama 5 –8 jam, sedangkan sterilisasi autoclave membutuhkan waktu selama 4 jam, padasuhu121°C, dengan tekanan 1 atm.
Gambar. Sterilisasi media jamur.
6. Pendinginan
Proses pendinginan merupakan suatu upaya menurunan suhu media tanamsetelah disterilkan agar bibit yang akan dimasukkan ke dalam bag log tidak mati.Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam sebelum dinokulasi. Temperatur yangdiinginkanadalah 30 - 35°C.
Prosedur pelaksanaannya antara lain :Keluarkan bag log dari drum yang sudah disterilisasikan, Diamkan dialam ruangan sebelum dilakukan inokulasi (pemberian bibit), Pendinginan dilakukan hingga temperatur mencapai 30 -35°C
Gambar. Pendinginan media
7. Inokulasi Bibit (Penanaman Bibit)
Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakaninduk kedalam media tanaman yang telah disediakan. Tujuannya adalahmenumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siappanen.
Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit antara lain ;
>Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih, mencuci tangan denganalkohol, dan menggunakan pakaian bersih.
>Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70% dan dibakar.
>Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada media tanam denganmenggunakan kayu yang steril yang diruncingkan.
>Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok teh dan letakkan kedalam bag log setelah itu sedikit ditekan.
>Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan kapas kembali.
>Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C untk mempercepatpertumbuhanmiselium.
8. Inkubasi
Inkubasi adalah menyimpan atau menempatkaqn media tanam yang telahdiinokulasi pada kondisi ruang tertentu agar miselia jamur tumbuh. Tujuanya adalahuntuk mendapatkan pertumbuhan miselia.

>Suhu ruang pertumbuhan miselia jamur antara 28–30 ºC utk mempercepatpertumbuhan miselium
>Media baglog yg telah dinokulasi dipindahkan dalam ruang inkubasi
>Inkubasi dilakukan hingga seluruh permukaan media tumbuh dalam baglogberwarna putih merata setelah 20-30 hari.
>Tutup kubung serapat mungkin sehingga cahaya matahari minimal, kendalikansuhu ruang kubung mencapai 25 – 33oC.
9. Pemindahan ke Tempat Budidaya
>Baglog yang telah putih ditumbuhi miselium dipindahkan ke kumbung budidaya
>Baglog yang miseliumnya sudah putih dan ada penebalan dibuka cincin bambunya agar jamur bisa tumbuh.
Gambar 6. Pemindahan ke Tempat Budidaya
10. Perawatan
>Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan melakukan penyiraman secarakabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur
>Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung adalah menjaga suhu dankelembaban yang dibutuhkan jamur
>Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika terlkalu lembab jamurmenjadi basah
11. Pemanenan
Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen adalah ;
>Tudung belum keriting
>Warna belum pudar
>Spora belum dilepaskan
>Tekstur masih kokoh dan lentur
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah: Panen dilakukan dengan mencabut, Tanpa menyisakan bagian jamur, Bersih dan tidak berceceran
Gambar. Jamur tiram yang siap dipanen
Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan jamurtidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih menempelpada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong plastikukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan.
12. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan atau pengkabutan denganmenggunakan air  bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur,tujuan untuk menjaga kelembaban kubung.
13. Pengendalian hama dan penyakit
Umumnya hama dan penyakit utama pada jamur tiram adalah tikus, dapatdikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas bangunan kubung agartidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan pengecekankubung untuk mengusir tikus.
14. Pengaturan Suhu Ruangan
Membuka dan menutup pintu dan jendela (ventilasi) kubung dan untukmengatur suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.Tujuanya untuk mendapatkan pertumbuhan jamaur yang optimal. Agar pertumbuhanjamur optimal diperlukan suhu ruangan dalam kubung 28 - 30°C dan kelembabansebesar 50 -60% pada saat inkubasi. Sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buahsampai panen berkisar antara 22 -28 °C dengan kelembaban 90 – 95%. Apabilakelembaban kurang, maka substrat tanaman akan mengering.
15. Penanganan Pasca Panen
Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah dalam bentuk segar sehinggamempunyai kelemahan tidak tahan lama disimpan. Dijual dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan restauran. Diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentukpepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapistepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit jamur, dll.
14. Estimasi Modal dan keuntungan : ...


Demikian sekilas tentang tekhnik budidaya jamur , pada prakteknya sebenarya caranya sangat sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu intens, Usaha ini bisa menjadi sambilan dan investasi higga 3 bulan masa budidayanya. Selamat mencoba ya ^_^ (TK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar