Oleh : Tatiek Kancaniati
Pasti anda setuju
kalau saya katakan bahwa cokelat adalah makanan kesukaan sejuta umat walau “rada
lebay..” ^_^. Mengapa kesukaan sejuta umat ? ya.. jelas
karena hampir semua orang menyukai makanan yang satu ini tentunya.. hehehe. Makanan
yang rasanya manis sedikit pahit ini, sangat enak jika dijadikan campuran untuk
berbagai jenis makanan maupun minuman. Bahkan dimakan langsung pun sangat enak.
Untuk makanan yang
satu ini memiliki penggemar yang banyak dari seluruh dunia. Termasuk saya juga hobi
makan cokelat. Dan cokelat juga sering dijadikan hadiah untuk diberikan kepada
orang yang kita cintai dihari – hari
tertentu, misal ulang tahun dan lain-lain. Karena cokelat selalu di simbolkan
sebagai perasaan kasih sayang dan sesuatu yang romantis. Mungkin karena rasanya
yang manis k.. makanya sering diberikan sebagai hadiah untuk orang yang di
sayang. Dan cokelat juga sering di makan ketika seseorang kita lagi bet mood,
alias lag[ galau.. karena dengan makan cokelat bisa membuat kita lebih rilex
dan tenang .. nah loh,, kok bisa ya..
Banyak sekali mitos
tentang cokelat ini. Mulai dari mitos yang positif hingga ada juga yang negatif.
Nah dari pada kita ragu akan kebenaran mitos tersebut. Lebih baik kita buktikan
secara ilmiah. Namun sebelum kita bahas mengenai manfaat dan khasiat cokelat
terhadap kesehatan secara ilmiah, mari kita tengok terlebih dahulu kandungan
yang terdapat di dalam cokelat.
Kandungan
Coklat
Komposisi kandungan
zat gizi pada coklat sangat banyak, Biji coklat memiliki kandungan alkanoid
yang menyebabkan rasanya menjadi pahit. Selain itu biji coklat juga mengandung
protein 9%, karbohidrat 14%, dan lemak 31%. 9% Protein yang terkandung dalam
biji coklat itu memiliki kandungan fenilalanin, tyrosin, asam amino triptofan
dalam jumlah besar. Sehingga dengan kandungan yang demikian beragam, menjadikan
manfaat coklat bagi kesehatan tentu juga sangat beragam.
Manfaat dan Khasiat Cokelat
1. Antioksidan yang
tinggi
Kandungan coklat
yaitu flavanols, sejenis flavanoid yang terdapat pada coklat merupakan
antioksidan yang baik bagi tubuh.
2. Mencegah dan
Melawan Kanker
Dari penelitian,
coklat dapat menghambat pembelahan sel kanker dan mengurangi peradangan.
3. Menurunkan
Tekanan Darah
Berdasarkan
penelitian, coklat dapat menurunkan tekanan darah. kandungan coklat yang dapat
membuat mood lebih baik, ternyata mampu menurunkan tekanan darah.
4. Membuat Panjang
Umur
Coklat pun mengandung
zat yang mampu memperlambat penuaan yang artinya menjadikan kita panjang umur.
Konsumsi coklat secara teratur dapat mengurangi keriput dan melindungi kulit
dari terbakar sinar matahari.
Tidak hanya itu
hasil penelitian yang dilakukan di Belanda yang diikuti 200 pria di atas 20
tahun, menemukan bahwa para pria yang mengkonsumsi sejumlah besar coklat, baik
itu berupa cokelat susu dan dark chocolate, hidup lebih lama dan telah
menurunkan tingkat penyakit keseluruhan daripada pria yang makan cokelat dalam jumlah
sedikit atau tidak sama sekali.
Untuk memperkuat
hasil dari penelitian di belanda tersebut, yaitu seorang yang bernama Jeanne
Louise Calment salah satu orang tertua dengan umur panjang yang hidup sampai
usia 122 mempunyai resep panjang umur, yaitu dia mengkonsumsi dark chocolate
sebesar 2,5 pon dalam seminggu.
5. Meningkatkan
Gairah/ libido
Coklat juga
merupakan afrodisiak, yaitu sebagai peningkat libido seseorang. Menurut
penelitian, wanita pecinta coklat memiliki gairah seksual lebih tinggi dari
pada wanita yang tidak mengkonsumsi coklat. Mereka mengungkapkan, mengkonsumsi
sebatang coklat sebelum bercinta dapat memberikan rasa rileks dan kepuasan
dalam aktivitas seksual seseorang.
6. Menghilangkan
Stress
Coklat juga
dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat mengusir stres. Menurut
penelitian dari Universitas California, Sandiego, orang yang stres, mulai dari
tingkat stres ringan hingga tingkat depresi, mereka mengaku makan cokelat saat
suasana hati mereka galau atau bad mood.
Mengapa demikian?
Ternyata, cokelat juga mengandung molekul psikoaktif yang tentunya membuat
pengkonsumsi cokelat merasa nyaman. Beberapa kandungan cokelat seperti
caffeine, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine dipercaya dapat
memperbaiki mood, mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat
anti-depresi.
Coklat Menjadi Gaya Hidup
Kini cokelat
merupakan bagian dari gaya hidup, dan terdapat berbagai cara kreatif untuk
menikmatinya. Baik dinikmati bersama buah seperti stroberi, potongan kue
brownies atau renyahnya kacang hazelnut, semuanya dapat menjadi pilihan. Tiga
cara ini merupakan tiga cara favorit yang banyak digemari di penjuru dunia saat
menikmati cokelat.
Analisis Bisnis
Dalam membuat
cokelat diperlukan modal awal. Berikut prakiraan modal awal yang dibutuhkan
untuk membuat cokelat. Peralatan seperti cetakan cokelat Rp500 ribu, panci
Rp100 ribu, toples Rp500 ribu, serta lainnya Rp400 ribu dengan total mencapai
Rp1,5 juta.
Peralatan ini, akan
mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar 10
persen yakni Rp150 ribu. Katakanlah
penyusutan per tahun adalah (Rp1,5 juta-Rp150 ribu) dibagi empat, maka
hasilnya sebesar Rp374.625 per tahun atau Rp31.200 per bulan.
Selain itu,
diperlukan biaya untuk pembuatan cokelat dengan rincian, bahan baku Rp1 juta
dengan asumsi Rp33 ribu untuk 30 cokelat, kemasan Rp200 ribu, promosi Rp50
ribu, dan pewarna makanan Rp10 ribu, ditambah biaya penyusutan per bulan
Rp31.200 maka total pembuatan cokelat per bulan mencapai Rp1.291.200.
Dengan biaya
tersebut, diperkirakan dapat memproduksi cokelat sebanyak 500 buah. Jika satu
cokelat dijual dengan harga Rp5.000, maka dalam satu bulan dengan asumsi semua
cokelat terjual akan memperoleh Rp2,5 juta. Dengan demikian, setiap bulan Anda
akan mendapatkan pendapatan bersih Rp1.208.800 juta. Maka dalam 2,1 bulan modal
Anda sejak memulai bisnis cokelat dapat kembali
Coklat Ladang Bisnis
Bisnis panganan
coklat kini sudah menjamur dimana-mana, dan otomatis bisnis ini sangat prospek
karena begitu banyak konsumen dari kalangan manapun yang mnegemarinya,
sebelumnya mari kita perhatikan cara pembuatan coklat yang baik yang berhasiat
bagi kesehatan seperti dibawah ini :
Bahan-bahan :Dark
Coklat, White Coklat, Pink Coklat or White coklat diberi coloring (oil base )
pink
Alat :Cetakan
coklat, Mangkok stainless, Panci Kecil
Cara Membuat :1.
Potong-potong Dark Coklat / White coklat secukupnya sampai menjadi potongan
kecil. 2. panaskan air di dalam panci, sampai keluar gelembung-gelembung udara
kecil (jangan sampai mendidih ya), kecilkan api, lalu letakan coklat yang sudah
di taruh di wadah besi. aduk-aduk sampai lumer. 3. setelah lumer rata, matikan api
(penting banget, jangan sampai airnya mendidih, karena akan merusak
coklat/hasilnya ga akan mengkilat), sisihkan tunggu sampai alas wadah dingin
(hangat-hangat kuku).4. Tuang ke dalam cetakan. 5. Banting perlahan cetakan
agar gelembung-gelembung udara di dalam cetakan bisa keluar.6. Tunggu sampai
mengeras, lalu masukan ke dalam frezzer/kulkas selama 3 menit, lalu keluarkan
dari cetakan.7. Letakan dalam Box.
Cara diatas adalah
cara membuat coklat praline tanpa isi/filling. Jika ingin menambahkan isi didalamya,
masukan coklat setengah saja dari cetakan, tunggu sampai sedikit mengeras,
masukan filling, lalu tutup kembali dengan coklat.Mudah kan? kita bisa
modifikasi apa aja untuk isi dan bentuknya. Untuk lebih memperkaya referensi
dalam membuat cokleat, kedua orang ini pun merekomendasikan dua merek cokelat
yang harga dan kualitasnya seusai, yakni cokelat merek Colatta dan Tulip.
Banyak bakery menggunakan kedua merek tersebut.
Selain itu, ada
beberapa jenis cokelat yang perlu diperhatikan, yakni compound dan couverture.
Compound lebih umum, sedangkan couverture lebih banyak kandungan cocoa
butter-nya sehingga rasanya lebih pahit dan lebih enak, tapi tentu saja lebih
mahal. Cokelat juga dibagi menjadi tiga jenis yakni dark, milk, dan
white.“Untuk uji coba resep, gunakan cokelat berukuran 250 gram dahulu. Kalau
sudah mantap dengan pilihan, baru beli kemasan satu kilogram (kg)
Yuk mulai sekarang
kita bisa membuat coklat sendiri tanpa harus pergi ke toko coklat ^_^ . Selamat
mencoba (TK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar